Meski berasal dari bahan alami, bukan berarti Kayu Bajakah tidak memiliki efek samping. Seperti obat herbal lainnya, pohon bajakah dapat memiliki efek samping yang serius dan parah tergantung pada standing kesehatan orang yang meminumnya.
Ada yang digunakan sebagai obat kanker payudara, ataupun untuk menyembuhkan jenis kanker lain, dan ada juga yang untuk mengobati berbagai jenis penyakit degeneratif lainnya.
Akar bajakah dapat digunakan sebagai anti inflamasi. Akar bajakah mengandung flavonoid, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit. Flavonoid ini bekerja dengan cara menghambat produksi enzim yang bertanggung jawab untuk memicu peradangan.
Madu bajakah memiliki banyak manfaat kesehatan, namun ada kemungkinan juga menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, dalam hal ini madu bajakah.
Madu bajakah mengandung senyawa antimikroba alami, seperti hydrogen peroksida dan metilglioksal, yang dapat membunuh berbagai jenis bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada luka.
Selain itu, madu juga memiliki sifat antibakteri dan antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi. Ini dapat membantu tubuh dalam memerangi patogen dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Setelah 50 hari, tikus yang menerima pengobatan bawang mati sementara tikus yang diobati dengan air rebusan kayu bajakah Kalimantan tetap sehat dan dapat berkembang biak.
Kayu Bajakah mengandung saponin atau glikosida aktif Bajakah secara kimia yang ditemukan di berbagai tanaman, sayuran atau biji-bijian.
Salah satu space penelitian yang menjanjikan adalah potensi antikanker dari kayu bajakah. Studi laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak kayu bajakah mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu.
Namun, apa yang terjadi setelah kita meneguk cairan manis ini? Yuk, kita bahas reaksi tubuh setelah minum madu bajakah, mulai dari yang menguntungkan hingga yang perlu diwaspadai.
Proses produksi madu dimulai dengan pengumpulan nektar bunga oleh lebah madu dari berbagai tanaman. Nektar ini kemudian disimpan dalam “perut” lebah dan dicampur dengan enzim-enzim yang mengubahnya menjadi zat kental yang dikenal sebagai madu.
Tanaman herbal yang dikupas tuntas melalui buku ini secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu herbal lokal yang adalah warisan dari pengobatan tradisional nenek moyang kita serta herbal penting yang biasa dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional Cina.
Sel kanker lalu tumbuh di dalam tubuh tikus, ditandai dengan munculnya bagian tubuh yang membengkak dari ekor hingga ke kepala. Selanjutnya, tikus-tikus ini diberikan dua jenis obat yang berbeda.
Mengurangi Peradangan: Senyawa anti-inflamasi dalam madu bajakah dapat membantu mengurangi peradangan, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.